Kamis, 26 November 2015

ARTIKEL


Untuk Impian Besar
dream
Bagi rakyat, pendidikan merupakan hak. Bagi negara, pendidikan merupakan kewajiban. Adapun bagi bangsa, pendidikan perkakas utama untuk membangun impian besarnya.
Khusus untuk Indonesia, penggagas bangsa sudah menyampaikan impian besar itu. Maka, sekarang, pendidikanlah yang menerima darma untuk mewujudkannya.
Rancang-bangun
Oleh karena itu, perlu  disiapkan rancang-bangun pendidikan yang membeberkan rangkaian langkah strategis untuk menjelmakan impian besar itu. Rancang-bangun ini selanjutnya perlu dirujuk siapa pun yang berkuasa, sebagai pegangan kebijakan pembangunan pendidikan dan yang terkait lainnya. 
Kata ‘dan’ dalam penyebutan “pendidikan dan kebudayaan” merepotkan dan tak begitu menguntungkan karena sedikit banyak mengesankan bahwa pendidikan dan kebudayaan merupakan dua hal dan terpisah. Terlebih lagi, rangkaian kebijakan selama ini juga menguatkan kesan bahwa pendidikan dan kebudayaan tidak memiliki keterkaitan sebab-akibat.
Padahal, jika diyakini bahwa suatu bangsa masih mungkin mengubah kebudayaan esoknya, melalui pendidikanlah cara paling berpeluang besar. Bagaimana kehidupan bangsa esok, sejatinya dipikirkan dan dituangkan strateginya ke dalam sistem pendidikan.  Oleh karena itu, mutlak dibutuhkan suatu rancang-bangun pendidikan untuk kebudayaan esok. Walau terlambat, mau tak mau rancang-bangun ini perlu dituliskan hari ini.
Tanpa rancang-bangun tersebut, berbagai program pendidikan jadi tak logis dan akan gagal meyakinkan publik kenapa perlu dilaksanakan. Pertanyaan mengapa perlu ada ujian kompetensi guru, ujian nasional, Kurikulum 2013, pelatihan guru, dan lain-lain, dengan metode serta isinya seperti sekarang tak pernah dijawab secara memuaskan. Benang merah antarproyek itu sumir. Dampak besarnya, program pendidikan jadi tidak tampak menyokong pengembangan kebudayaan. Di sisi lainnya, kebijakan kebudayaan seperti berjalan sendiri dan tidak memandu program pendidikan.
Untuk mengawali penyusunan rancang-bangun ini, perlu dirembukkan suatu telaah kebudayaan yang menyeluruh guna menelusuri gambaran bangsa dan kehidupan esok yang diimpikan. Dari situ dirumuskan profil manusia yang diidamkan. Khususnya dalam profil tersebut didaftar karakteristik manusia yang diharapkan agar mampu berfungsi efektif dalam kehidupan bermasyarakat di dunia hari ini dan esok. Dalam merancang strategi kebudayaan tentu perlu mempertimbangkan fakta kemajuan sains dan teknologi. Maka, keterlibatan saintis, teknolog, dan rekayasawan untuk merumuskan kebudayaan esok sama pentingnya dengan keterlibatan seniman dan “budayawan”.
Pada saat yang sama, dengan melakukan penelitian lintas disiplin, dari ilmu ekonomi sampai ilmu saraf, dapat diprakirakan ragam kecakapan yang dituntut hari esok. Ini ditemukan dengan mengekstrapolasi, antara lain kecenderungan kebutuhan dunia kerja dari masa lalu sampai sekarang. Khususnya, dapat dirumuskan keterampilan bernalar seperti apa yang akan semakin dituntut di kehidupan esok. Demikian pula mendaftar sikap dan perangai seperti apa yang dituntut di kehidupan mendatang.
Kemudian, dari rumusan keterampilan dan sikap itu, perancang program pendidikan akan merekacipta rencana pembelajaran. Pembelajaran antisipatif terencana ini menciptakan peluang belajar sehingga warga dapat mengembangkan keterampilan dan sikap untuk kehidupan mendatang.
Dampaknya, pendidikan menjadi berperan penting sebagai jantung penyedia “oksigen” yang menghidupi kebudayaan. Pendidikan menjadi organ utama dan terpadu dalam strategi kebudayaan. Di sini, kata ‘untuk’ dan ‘esok’ merupakan dua kata kunci dari rancang-bangun ini.
Rancang-bangun ini akan membentangkan secara logis bagaimana bangsa ini merencanakan rute lintasan dan menata langkah guna mewujudkan impian besarnya. Lalu, rancang-bangun menyeluruh ini dijadikan rujukan kebijakan pendidikan ataupun kebudayaan.
Secara teknis, dari rancangbangun itu harus dapat diturunkan, misalnya, profil lulusan perguruan tinggi, SMA, SMP, dan SD yang diharapkan. Setelah itu, baru masuk akal mengkaji dan membuat standar untuk tiap tahap pendidikan karena sekarang sasaran pendidikan menjadi gamblang, membumi.
Bahkan, merancang evaluasi pendidikan seperti ujian pemetaan pendidikan juga jadi logis karena kecakapan apa yang perlu diukur yang relevan dengan masa kini dan esok sudah ditetapkan. Pelatihan guru serta evaluasinya juga menjadi jelas karena sudah dikenali  kecakapan apa yang strategis untuk disemai di kelas.
Dengan pemikiran ini, kebudayaan jadi pemandu arah pendidikan, sedang pendidikan menjadi perajut kebudayaan esok. Kebudayaan berperan sebagai arsitek dan pendidikan sebagai teknisi bangunan dalam menjelmakan impian besar bangsa.
“Masyarakat bisa”
Penting dicatat: mewujudkan impian besar setaraf mendirikan bangunan nyata Borobudur atau Tembok Besar butuh pemikiran dan kerja keras beberapa generasi. Apalagi jika yang diimpikan gagasan visioner “keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. Pemerintah sendirian tak mungkin sanggup.
Karena itu, mau tak mau, masyarakat harus memeloporinya dan jadi pelaku utama. Masyarakat diharapkan saling menularkan virus “Masyarakat Bisa” untuk menyebarkan kepercayaan diri. Ini jadi mungkin jika masyarakat meyakini impian besar bersama, berketetapan hati, dan cakap bekerja sama. Sebaliknya, jika tak yakin dengan impian itu, masyarakat akan jadi penonton di “tepi lapangan” pembangunan dan penyorak semata.
Oleh karena itu, rancang-bangun dituntut logis dengan penalaran yang runtun,  dengan bahasa sederhana agar dipahami pendidik serta masyarakat luas, dan menebarkan semangat ajakan untuk melibatkan diri.   Akhirnya, seperti juga beragamnya cara untuk mencapai sebuah tujuan, gagasan rancang-bangun itu hanya sebuah tawaran yang pastinya tidak tunggal. Namun, yang paling utama, perlu dituangkan sebuah rancang-bangun untuk impian besar.



Ini Aku dan Ista


Oleh : Qurrotul Aini Zuhriyah
Kelas  : XII-Akselerasi MAN MOJOSARI

Cobalah!! dan amati perubahannya

Percobaan :
Metode :
a.     2 Botol aqua yang di isi separuh air bersih.
b.     Di dalamnya di beri kertas yang bertuliskan botol A (setan) dan Botol B (bismillahirrahmannirrahim).
c.     Setelah itu di biarkan di atas meja dengan keadaan tertutup.
d.     Lalu, di tunggu perubahannya selama 1jam, 1hari, 2hari, 3hari, dan 4hari.
e.     Catat hasil perubahan seperti tabel di bawah ini.

No.
Perbedaan
Waktu
Setan
Bismillah
1.
Warna air
1 Jam
Tidak berubah
Tidak berubah
2.
Bentuk kertas
1 Jam
Tidak berubah
Tidak berubah
3.
Warna kertas
1 Jam
Tidak berubah
Tidak berubah
4.
Tekstur keras
1 Jam
Tidak berubah
Tidak berubah
5.
Jika botol di kocok
1 Jam
Tidak berubah
Tidak berubah

No.
Perbedaan
Waktu
Setan
Bismillah
1.
Warna air
1 Hari
Tidak berubah
Tidak berubah
2.
Bentuk kertas
1 Hari
Tidak berubah
Tidak berubah
3.
Warna kertas
1 Hari
Tidak berubah
Tulisannya sedikit luntur
4.
Tekstur keras
1 Hari
Sedikit lembek
Tidak berubah
5.
Jika botol di kocok
1 Hari
Tidak berubah
Tidak berubah

No.
Perbedaan
Waktu
Setan
Bismillah
1.
Warna air
2 Hari
Sedikit keruh
Tidak berubah
2.
Bentuk kertas
2 Hari
Sedikit lemas
Tidak berubah
3.
Warna kertas
2 Hari
Sedikit berwarna coklat
Tulisannya menjadi luntur berwarna hitam
4.
Tekstur keras
2 Hari
Menjadi lembek
Tidak berubah
5.
Jika botol di kocok
2 Hari
Kertas sedikit hancur
Tidak berubah

No.
Perbedaan
Waktu
Setan
Bismillah
1.
Warna air
3 Hari
Menjadi keruh
Tidak berubah
2.
Bentuk kertas
3 Hari
Menjadi lemas
Tidak berubah
3.
Warna kertas
3 Hari
Menjadi warna coklat
Tulisannya menjadi sangat luntur sedikit biru
4.
Tekstur keras
3 Hari
Menjadi sangat lembek
Tidak berubah
5.
Jika botol di kocok
3 Hari
Kertas menjadi hancur
Tidak berubah

No.
Perbedaan
Waktu
Setan
Bismillah
1.
Warna air
4 Hari
Menjadi sangat keruh
Tidak berubah
2.
Bentuk kertas
4 Hari
Menjadi sangat lemas
Tidak berubah
3.
Warna kertas
4 Hari
Sedikit berwarna hitam
Tulisannya menjadi sangat luntur kebiru-biruan
4.
Tekstur keras
4 Hari
Menjadi sangat lembek
Tidak berubah
5.
Jika botol di kocok
4 Hari
Kertas menjadi hancur
Tidak berubah


Artikel Lucu


Kereta Api Keparat:
Ada seorang pemuda di daerah sumatera utara sana, kebetulan sedang nonton film di bioskop di daerahnya. Salah satu adegan di film itu adalah seorang gadis bahenol yang sedang berusaha membuka bajunya, setelah itu dilanjutkan dengan membuka kaos dalamnya.

Dan akhirnya tibalah pada adegan dimana gadis itu harus membuka juga seluruhnya. Namun sebelum gadis itu berhasil, tiba-tiba ada Kereta Api yang lewat dan menutupi si gadis. Setelah kereta api berlalu si gadis ternyata sudah berpakaian lengkap kembali.

Kecewalah ucok, setelah beberapa saat sempat menahan dentuman jantungnya. Esoknya, si Ucok datang lagi, beli karcis lagi, nonton lagi film yg sama. Dan kecewa lagi. Tanpa kenal kata menyerah, esoknya pun dia masih nonton lagi sampai beberapa hari.

Tukang karcis penasaran melihat hal ini, maka bertanyalah ia. "Hey Lay .. Kalo tidak salah, sudah kau tonton pilem ini berkali-kali? Kenapa masih datang juga?" Si Ucok menjawab, "Ah benar kali itu bang, tapi aku yakin bang, suatu saat, kereta api keparat itu pastilah terlambat."

Takut Didenda:

Seorang bapak yang sangat-sangat pelit diajak anak tersayangnya untuk naik helikopter. Awalnya si bapak tidak setuju karena harus bayar tapi karena sayang dengan anaknya ia pun setuju.

Setelah sampai di tempat heli, si pilot bilang "Naik bayar U$100, kalau anda bicara diatas nanti didenda U$500 tapi kalau anda tidak bicara sepatah katapun akan saya kasih U$1000."

Setelah setuju dengan perjanjian tersebut, heli diterbangkan oleh pilot dengan cara manuver dan jungkir balik diatas. Setelah sampai mendarat si pilot bilang ke bapak pelit tadi, "Wah anda hebat, tidak bicara sepatah katapun."

Si bapak bilang, "Sebenarnya saya mau bicara tadi, tapi takut didenda." "Anda mau bilang apa?" tanya si pilot. "Anak saya jatuh," jawab si Bapak.

Surat untuk Istri: 

Seorang pria sedang berlibur ke Bali. Istrinya sedang dalam perjalanan bisnis ke Jakarta dan berencana untuk bergabung pada keesokan harinya. Ketika sampai di hotel, pria itu memutuskan untuk mengirimkan e-mail ke istrinya.

Karena tidak berhasil menemukan kertas memo dimana dia mencatat alamat e-mail istrinya tersebut, maka dia mencoba untuk sebisa-bisanya mengirimkan e-mail keistrinya. Sialnya, dia melupakan satu hurup dan e-mail tersebut melesat langsung menuju ke seorang wanita yang suaminya baru saja meninggal satu hari sebelumnya.

Saat wanita yang sedang berduka itu mengecek isi e-mail tersebut, ia berteriak dengan hebat lalu jatuh kelantai dan meninggal seketika. Keluarganya segera berlari ke dalam ruangannya dan melihat isi surat di layar komputer.

"Istriku tercinta, Aku baru saja sampai. Segala sesuatu telah disiapkan untuk kedatanganmu besok."

Alat yang Hebat: 

Seorang laki-laki datang ke Institute of science merupakan tempat para peneliti memperagakan hasil penemuan mereka dan mendapatkan hak patent bagi penemuan tersebut. "Saya telah menemukan alat untuk membuat manusia bisa berbicara dengan manusia lain di tempat yang berjauhan."

"Dan saya menamakan alat itu ... TELEPON," katanya. Para hadirin terkagum-kagum. Tak lama kemudian, datang lagi dua orang bersaudara. "Kami telah menemukan alat untuk membuat manusia bisa terbang seperti burung. Dan kami menamakan alat itu ... PESAWAT TERBANG."

Para hadirin semakin kagum. Tiba-tiba, datanglah seseorang dari Indonesia. "Saya telah menemukan alat untuk bisa membuat Manusia bisa berjalan menembus dinding, kaca dan besi," katanya. Para hadirin Hebohh besar. "Dan Saya menamakan alat itu ... PINTU."


 

Blog ala Diia Diaa Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang